Analisa Iklan Perindo menggunakan Teori Komunikasi Massa (Agenda Setting)
Halooo semua, Kali ini saya akan membahas iklan yang sempat menjadi buah
bibir masyarakat Indonesia, yaitu Iklan Partai Perindo. Iklan Perindo yang
memperdengarkan ‘Mars Perindo’ tersebut telah diketahui oleh hampir seluruh
masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, iklan tersebut sering kali ditampilkan
Harry Tanoesoedibjo di media-media miliknya seperti RCTI, GLOBAL TV, MNC TV,
serta I News TV. Jadi tidak mengherankan apabila sudah banyak yang mengenal
atau bahkan afal mars kebangsaan Partai Perindo tersebut.
Disini saya akan mengaitkan iklan tersebut degan menggunakan
Teori Agenda Setting. Teori Agenda Setting
merupakan salah satu teori yang menjelaskan mengenai efek kumulatif media. Dimana
teori ini merujuk pada pembentukan kepercayaan kepada masyarakat tentang apa
yang penting didalam masyarakat. Agenda setting adalah upaya media untuk
membuat pemberitaannya tidak semata-mata menjadi saluran isu dan peristiwa. Lebih
lanjut McCombs dan Shaw menerangkan bahwa media massa mempunyai kemampuan untuk
membuat masyarakat menilai sesuatu yang penting berdasarkan apa yang
disampaikan media, dengan kata lain we judge as important what the media judge
as important.
Apa yang disampaikan media massa tentunya berpedoman pada
kaidah jurnalistik yang berlaku, terlebih lagi media memiliki para wartawan
yang meliput dan memberitakan informasi sesuai dengan prinsip-prinsip
jurnalisme mereka. Namun pada hal ini, McCombs dan Shaw menerangkan bahwa apa
yang disampaikan media dianggap sebagai sesuatu yang penting dan patut untuk
dipikirkan oleh masyarakat luas.
Terdapat dua asumsi dasar yang mendasari sebagian besar
penelitian mengenai pengaturan media yaitu bahwa pers dan media tidak
merefleksikan kenyataan yang sebenarnya setelah dilakukan penyaringan, dan
konsentrasi media terhadap beberapa isu dan subyek mengajak publik untuk
menerima isu tersebut lebih penting daripada isu lainnya.
Kaitannya
Data dari Adstensity (sebuah platform yang menghitung dan
menganalisa data iklan di televisi) mencatatkan selama kurun waktu tiga bulan
terakhir, terhitung dari November 2015 hingga Januari 2016, iklan partai Perindo
di MNC Group mencapai 1918 kali. Rincian iklan tersebut yakni RCTI (648 kali),
MNCTV (630 kali) dan Global TV (640 kali).
Jika Hary Tanoe bukan bos MNC Group, berapakah uang yang
harus dia bayar untuk mempromosikan partainya itu? Berdasarkan perhitungan
Adstensity, nilainya berkisar Rp 132 milliar. Nilai tersebut tentu saja
tergolong mahal untuk sebuah promosi di televisi dalam waktu relatif singkat
ingkat hanya tiga bulan. Namun berhubung Hary Tanoe adalah bos MNC Group, maka
ceritanya akan berbeda.
Secara kuantitas, jumlah total spot iklan Perindo masih
kalah ketimbang produk lain. Pada RCTI iklan Perindo hanya duduk di peringkat
21. Global TV ada di posisi ke 22 dan MNCTV di posisi 23. Namun, secara jumlah
uang yang harus di bayarkan, Perindo masuk di posisi tiga besar. (Lihat Grafis)
Tak hanya memberi ruang saja, Hary Tanoe menempatkan
iklan-iklan kampanye politik itu di acara-acara yang srategis, berating tinggi
dan ditonton banyak orang.
Di RCTI, iklan Perindo sering muncul di acara Gosip Go-Spot,
Dashyat, FTV Pagi, FTV Siang, Preman Pensiun. Meski acara-acara di atas tidak
tayang di waktu prime time, secara rating angkanya cukup lumayan tinggi.
Jika menilik dari data-data di atas, Hary Tanoe terlihat
serius ingin membesarkan partainya. Secara masif ia berusaha mengenalkan
Perindo ke masyarakat Indonesia hingga diharapkan bisa mendulang suara pada
Pemilu 2019 nanti.
Langkah awal dengan mencapkan Perindo di benak masyarakat
Indonesia dapat dikatakan berhasil. Mars Perindo terbukti mampu menghipnotis
anak-anak Indonesia. Meski harga yang harus dibayar Hary Tanoe memang tidak
sedikit, tetapi inilah investasi. Mungkin Hary Tanoe tidak akan memetik
hasilnya di 2019, tetapi di 2029 yakni ketika anak-anak batita sekarang ini
sudah memiliki hak pilih.
Salah satu cuplikan Iklan Perindo di Televisi |
Pada kesimpulannya iklan tersebut terkait dengan media massa
Dengan mengusung teori Agenda Setting, dimana media massa memiliki kekuatan
untuk mempengaruhi bahkan membentuk pola pikir khalayak setelah mendapatkan
informasinya. Iklan ini berhasil menarik daya perhatian netizen dan membuat
jadi bahan pembicaraan netizen. Menurut saya pribadi iklan tersebut memang
merupakan cara yang sangat ampuh dalam memperkenalkan partai Perindo ke masyarakat
Indonesia. Dan walaupun membosankan (karena iklan tersebut diulang
berkali-kali), namun saya akui bahwa iklan Perindo dengan agenda settingnya tersebut
sukses menjadi buah bibir diMasyarakat.
Referensi :
- https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa
- https://pakarkomunikasi.com/teori-agenda-setting
Muhammad Haedar Fashal
2016-41-240
Kelas D
Referensi :
- https://pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-massa
- https://pakarkomunikasi.com/teori-agenda-setting
Muhammad Haedar Fashal
2016-41-240
Kelas D
Comments
Post a Comment